Monolog: Cermin Masa Depan

(Di tengah panggung yang remang, seorang individu berdiri di depan layar besar yang memproyeksikan algoritma dan data yang terus mengalir. Sorot lampu fokus pada wajahnya, penuh dengan ekspresi kecewa dan ironi.)

“Kita telah menciptakan sesuatu yang melampaui kita sendiri.
AI, mereka menyebutnya. Kecerdasan buatan, yang katanya hanya alat. Tapi lihatlah apa yang telah kita lakukan: kita memberinya kemampuan untuk belajar, menganalisis, bahkan membuat keputusan lebih cepat dan lebih tepat daripada otak manusia.

Namun, di saat yang sama, kita lupa bagaimana caranya berpikir. Kita, manusia dengan otak yang katanya paling kompleks, malah menyerahkan akal sehat kita kepada mesin. Kita membiarkan algoritma memutuskan apa yang kita beli, apa yang kita baca, bahkan apa yang kita percayai.

Kita mengutuk AI karena mengambil pekerjaan kita, tapi kita juga menggunakannya untuk menghindari pekerjaan itu. Kita mengkritik bahwa AI bisa memanipulasi kita, tapi kita sendiri yang memberi makan data tanpa henti, tanpa peduli privasi atau etika.

Kau tahu apa yang paling ironis? AI itu belajar dari kita. Dari data yang kita hasilkan. Dan jika sekarang AI menjadi lebih pintar dari kita, itu bukan karena mereka sempurna, tapi karena kita sendiri yang terlalu malas untuk berkembang.

Lihatlah dunia ini. AI bisa menulis puisi, tapi kita tak lagi membaca buku. AI bisa mendiagnosis penyakit, sementara kita sibuk mencari konspirasi di internet. AI bisa membuat seni, tapi kita justru memperdebatkan apa yang nyata dan apa yang palsu.

Manusia masa kini, apa yang telah terjadi pada kita? Kita terobsesi dengan kecerdasan buatan, sementara kebodohan alami kita terus tumbuh subur. Kita ingin mengendalikan teknologi, tapi sepertinya teknologi justru mengendalikan kita.

Jadi aku bertanya: apa yang sebenarnya kita ciptakan? Penyelamat… atau cermin yang memantulkan kebodohan kita sendiri?”

(Layar tiba-tiba mati. Sosok itu berdiri dalam keheningan, sementara kegelapan menutup panggung.)

Bagikan Tulisan Ini:

Facebook
X
WhatsApp
Threads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru